Tanggal
10 April 2012, pukul 11.19 sampailah kita di pantai Ujung Gelam, pantai ini di
pinggir pantainya terdapat batuan kuarsa di sepanjang bibir pantai dan vegetasi
yang menutupi pantai ini adalah pohon Kelapa dan semak belukar. Akumulasi keadaan
angin sepoi-sepoi dan kencang menambah semakin indahnya pantai ini. Di pantai
ini plakat nama pantainya aja cukup sederhana, namun keindahan tempat ini
membuat kita tidak peduli akan hal itu.
|
Pantai Ujung Gelam
|
|
pengukuran kecerahan air laut dan kecepatan arus gelombang |
Pengukuran
pun langsung dilakukan, pantai Ujung Gelam sangat bersih dan eksotis. Gradasi
warna biru air lautnya seperti lukisan indah yang terhampar lepas. Ukuran halus
pasir putihnya hasil erosi akumulasi pecahan karang yang telah berjalan terus
menerus. Nafsuku ingin berlama-lama di tempat ini, aku tidak ingin meninggalkan
tempat seindah ini. Akhirnya hanya dengan mengambil sebuah kenangan dengan
mengambil foto ditempat ini.
|
foto ber-carrier di pantai Ujung Gelam |
Kemudian
perjalanan kita lanjutkan, setelah kita melewati jalan setapak di tengah-tengah
vegetasi hutan pantai terlihat kita sampai di Pantai Ujung Gelam lagi, ternyata
pantai ini terdiri dari dua titik. Bedanya yang titik kedua ini telah ada
parkir motornya, dan pantai ini memiliki garis pantai yang panjang. Di
pinggir-pinggir pun banyak yang menjajakan gorengan, es degan ijo serta makanan dan minuman lainnya.
|
pengukuran kecepatan arus gelombang |
Di
lokasi pantai Ujung gelam ini, kita sangat menikmati karena waktu telah
menunjukkan tengah hari dan sangat panas, sehingga istirahat kita ditempat ini
cukup lumayan. Aku dan Anes bisa puas-puas mengambil gambar dan membuat video,
wuaa akhirnya mimpi kita tercapai Nes, kita bisa menyeberang ke Pulau
Karimunjawa.
|
Anes dan momonway membuktikan mimpi kita |
Kita
menggunakan binokuler yang dibawa PakTaka, diseberang laut lepas sana, kita
melihat adanya perahu yang sepertinya berjalan kea rah pantai yang kita tempati
sekarang. Dari pengamatan binokuler yang aku gunakan aku tebak bahwa awak kapal
terdapat 6 orang, ternyata pengamatan itu belum tepat. Setelah perahu merapat
terdapat sekitar 7 orang, he he. Kemudian kita saling menyapa dan ngobrol
bersama.
|
pengamatan dengan binokuler |
Pantai Ujung Gelam menjadi
saksi bahwa Aku, Anes, Dimas, PakTaka, dan Baskoro pernah menapakkan jejak
langkah kaki di pasir putih nan halus. Mungkin bekas jejak kaki kita, telah
dihapus oleh deburan gelombang laut, namun memori otak kita akan selalu
mengenang keindahan pantai Ujung Gelam yang memiliki garis pantai lurus dan
panjang sempurna. Segera kita cabut dari tempat indah ini, pantai yang membuat
hatiku tenang dan nyaman.
|
Kita ber-5 menjadi keluarga di pulau nan indah ini |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar