Senin, 29 Oktober 2012

Berpartisipasi Dalam Karnaval Gema Takbir Keliling “Panjang Bergema”

Persiapan selama kurang lebih tiga minggu telah kita lewati, dan inilah saatnya untuk menunjukkan partisipasi dan keikutsertaan “Panjang Bergema” dalam lomba takbir keliling di Kecamatan Pundong. Hari kamis, tanggal 25 Oktober 2012 bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda kita telah siap dengan segala macam hal, dari kostum, gerakan takbir, bendera besar, bendera kecil anak-anak, obor, perkusi drumband, sound dan spanduk. Semua telah berkumpul di lapangan Panjangrejo sebagai lokasi start karnaval.
foto dulu baru bersiap-siap
Pada saat akan dimulai ceksound, eee..ternyata spanduknya kagak ada?, wah-wah semua jadi bingung gara-gara hal satu ini semua jadi kurang semangat, hanya mikirin dan mana-mana spanduk dan tidak ada yang mengetahui keberadaannya. Yaudahlah, tanpamu spanduk kita masih ready untuk mengikuti karnaval takbir keliling. 
karnaval takbir "Panjang Bergema"
Dengan nomor dada 119, kita niatkan apa yang akan kita lakukan nanti hanya untuk mengagungkan asma Alloh SWT, dan ibadah tentunya, karena bagi kita juara adalah hal yang sulit kita dapatkan he he, dan kita menganggap bahwa juara hanyalah efek samping.
no 119
Ayo pasukan wor-wor, apapun yang akan terjadi kita harus ikhlas dan semangat, dengan keterbatasan dana kita harus buktikan kepada masyarakat luar bahwa kita adalah pemuda yang bisa tampil dan berpartisipasi dengan baik. Allohu Akbar, Allohu Akbar, Allohu Akbar!!!
momonway jadi vokalis takbir
Kebetulan aku kebagian sebagai vokalis takbir, berdua dengan Untari, wah-wah ini perasaan jadi penyanyi takbir semalam, he he. Aku dan Uun berusaha dengan bergantian menyanyikan gema takbir, yang liriknya tidak akan pernah lekang sampai di akhir zaman. Laailaahaillallohu Allohu Akbar, Allohu Akbar, Walillailhamm…
grup bendera dewasa
Gerakan display yang koreografinya sudah kita setting dengan pembacaan ikrar sumpah pemuda menjadikan display kita penuh makna sesuai dengan tema lomba takbir. Ayo kita bisa!!!, walaupun tidak mendapatkan juara tapi kita sudah berusaha kawan, juara itu hanyalah efek samping, dan percayalah bahwa roda pun akan berputar, begitupun bola bumi dunia yang berputar secara bergantian. Kita percaya suatu saat nanti efek samping itu akan kita dapatkan jika kita mampu untuk selalu bertahan dalam berpartisipasi untuk beribadah kepada Alloh SWT.
bendera kecil
“Panjang Bergema” memang untuk menentukan jati diri kita perlu waktu yang panjang dan kita pasti akan menemukannya!! Believe it!!
promise akan mengikuti takbir keliling lagi tahun depan
 Fighting!!! to "Panjang Bergema"...

Jumat, 12 Oktober 2012

Merasakan Sosialita Rumah Dome di Piyungan Bantul

Malam keakraban mahasiswa Geografi tahun 2012 tepatnya diadakan tanggal 3 Oktober 2012, kemudian tempatnya adalah Rumah Dome. Adakah yang sudah tau mengenai tempat ini. Lokasi rumah Dome tepatnya di daerah Sengir ‘New lepen’, Piyungan, Sumberharjo, Prambanan, Yogyakarta.
momonway at rumah Dome
Ternyata rumah Dome ini sudah menjadi tempat tujuan wisatawan salah satunya yang baru dikembangkan di Piyungan. Jujur sebagai orang Bantul pun aku baru pertama kali mengunjungi tempat ini, dan semua rumah terlihat sebagai kubah dome atau seperti bulatan kubah masjid. Impressive memang, aku memang masih ingat gempa jogja 27 mei 2006, yang membuat konstruksi semua rumah di tempat itu berubah seperti rumah para teletubbies, kalau tidak salah itu adalah hasil donator dan kerjasama dari pemerintah Negara Australi/Jerman, yang katanya merupakan konstruksi rumah bangunan tahan gempa.
rumah Dome Piyungan
Kita tiba disana sekitar pukul 9.00 malam, karena memang acara makrab geografi jadi acaranya ya pada malam hari. Adapun peserta yang datang adalah dari angkatan mahasiswa yang unyu-unyu (maba) 2012 sampai angkatan tua 2006 masih hadir dalam acara malam itu, boleh dibilang kalau geografi memang solid, he he. Pada acara pensi per-angkatan yang kita pertunjukkan ternyata mendapat antusiasme kedatangan warga sekitar rumah Dome yang ikut menonton, wauww.
rumah Dome yang lain
Pagi hari kita jalan-jalan mengitari rumah-rumah Dome yang terdiri hanya beberapa kompleks saja, dan semua terlihat dalam bentuk yang sama. Jadi aku berpikir karena rumah yang satu dengan yang lain dalam bentuk yang sama pasti tidak ada rasa iri terhadap bangunan rumah yang lain, yah mau gimana lagi semua rumah begitu semua, he he. Sebenarnya ada sisi positif dan negative dengan dibangunnya rumah Dome ini, karena tidak memakai atap rumah, jadi bulatan hanya pendek terkesan sempit dan panas, he he. Namun mungkin jika terjadi gempa dahsyat lagi di Bantul, pasti rumah ini bisa membuktikan kekokohan konstruksinya.
rumah Dome hijau
Kita menemukan beberapa rumah Dome yang berbeda dengan yang lain, namun yang membedakan Cuma warna cat-nya, he he. Mungkin sang pemilik rumah memiliki inisiatif agar rumah dome yang dia tempati, terkesan berbeda dengan yang lain. Rumah dome warna hijau ini, pikirku lebih bagus dibandingkan yang lain, selain itu mawar merah yang ada di samping rumah ini memukau penglihatanku, indah dan seksinya bunga ini, pikirku.
mawar merah cie..
Ketika kita melewati puskesmas juga dalam bentuk bulatan dome, begitu pula TK yang ada juga dalam bentuk setengah bola. Agak aneh memang, sepertinya aku sedang berada di daerah lain, tapi ini kok masih wilayah Bantul, yah dengan bentuk-bentuk bangunan itu jalan-jalan di pinggir rumah, kita bagaikan manusia-manusia kurcaci, he he.
ikut bermain di TK rumah Dome
Mushola yang kita pakai buat sholat juga tidak lain berbentuk bulatan dome, wah-wah ini pasti kalau orang timur tengah ada yang datang ke tempat ini pasti bilang, ini musholanya kok cuma kubahnya doang, bangunannya mana? ha ha. Setelah meng-outbond anak-anak maba jam 12.00 kita menuju mushola ini dan beribadah. Setelah makan kita langsung ingin berkemas pulang, karena memang waktu itu sedang panas sekali. Merasakan sosialita rumah dome dalam waktu sehari sudah memuaskan keherananku terhadap konstruksi bangunan rumah ini, he he.
meca rica
See you to read my travel story!! I hope you to leave some command in my blog, thanks.