Sabtu, 28 Februari 2015

Journey To Maratua Island

Selasa, 31-12-2013 jadwal jalan-jalan kali ini saatnya keliling 3 pulau yaitu Maratua, Kakaban dan Sangalaki. Di hari ketiga ini saatnya perjalanan dengan speedboat *Derawan Express menyeberang ke tujuan pulau pertama yaitu pulau Maratua. Untuk perjalanan kali ini kita bertiga digabung dengan kelompok pengunjung lain, setidaknya dapat teman baru lagi, hehe ^ ^.
kapal Derawan Express yang kita tumpangi

Perjalanan dengan speedboat dimulai jam 08.00, tapi sebelum itu kita menyewa 3 set perangkat alat snorkeling sendiri yang terdiri dari google, masker kacamata, pelampung dan fin (selaput katak) semua itu dapat kita sewa @ Rp 50.000 saja untuk sehari. Harganya cukup lumayan murah, untungnya Wahyu juga menyewa pembungkus kamera DSLR agar bisa kita pakai untuk foto-foto di *underwater. Assiiikkk….

Perjalanan dari pulau Derawan menuju pulau Maratua kurang lebih 1,5 jam perjalanan. Waktu itu gelombang air laut sangatlah besar karena cuaca mendung gelap sehingga speedboat yang kita tumpangi goyang-goyang terhempas gelombang besar. Perasaan takut menggelayuti pikiranku selama perjalanan ini, namun dalam hati aku terus mengucap doa. Sampai akhirnya terlihat sebuah pulau yang panjang, berjajar pohon kelapa di sepanjang bibir pantai dan pasti itulah pulau Maratua. Alahamdulillah sampailah kita di pulau ini dengan selamat.
sampai di Pulau Maratua
Pulau Maratua ini suda ada resort/homestay, sepertinya milik pribadi atau kurang tau lebih jelasnya. Yang jelas guide kami melarang kita untuk naik di sekitar resort karena akan dikenai cash @ Rp 30.000/orang. Untuk itu di pulau Maratua ini kami fokus untuk bersnorkeling ria.

Air laut di sepanjang pantai sangatlah dangkal, untuk itu kita bisa melihat pemandangan bawah laut tanpa harus memakai alat snorkeling sebenarnya. Jam 10.00 saatnya memakai perangkat alat snorkeling, Wahyu menyarankan untuk tidak usah memakai fin (selaput kaki katak) karena dapat merusak karang yang kita injak. Sehingga akupun mengikuti sarannya ini.
snorkelling di pantai Pulau Maratua
Bersnorkeling merupakan hal yang paling aku suka karena bisa melihat pemandangan bawah laut yang indah. Banyak berbagai jenis ikan warna-warni yang beragam cantiknya. *Subhanalloh…. Namun dibalik keindahan itu harus hati-hati karena ada karang yang panas dan tidak boleh disentuh, bulu landak di sela-sela karang juga tidak boleh disentuh karena akan menyengat dan membuat kulit gatal-gatal.
terlihat karang di pantai Pulau Maratua ini sudah banyak yang rusak
Setiap aku akan bersnorkeling lebih jauh dari pantai, langsung aku ditemui oleh guide dan diperingatkan untuk tidak boleh terlalu jauh. Hal ini menyebalkan sekali karena pemandangan bawah laut yang jauh dari pantai lebih indah dibandingkan karang yang dekat dengan tepian pantai. Menurutku karang yang dekat tepian pantai sudah banyak yang rusak karena aktivitas pengunjung yang bersnorkeling, hal ini bisa diakibatkan pula terinjak oleh fin, dan lain sebagainya.
perasaan sedih terlintas ketika snorkeling di pantai Pulau Maratua *pemandangan karang yang rusak
Cuaca mendung gerimis waktu kita bersnorkeling di pulau Maratua, sehingga dari bawah maupun atas terkena basah, but it’s okay…. Jam di tangan sudah menunjukkan jam 11.00 ternyata aku sudah 1 jam bersnorkeling di laut, rasanya capek juga kemudian aku segera menepi dan jalan menuju lokasi speed, namun dalam perjalanan menuju ke tepian speed ini kakiku justru tertancap karang dan robek besar. Baru terasa sakitnya saat darah yang keluar bercampur dengan air laut yang asin, hmm *perih luar biasa.

Kemudian ada salah satu pengunjung yang member tisu dan mencarikan kotak P3K di speedboat. Kotak P3Knya ada tapi isinya tidak ada sama sekali, hehe. Yasudah tidak apa-apa darah yang mengalir terus-menerus dari kaki, aku tahan dengan tisu saja. Kemudian aku naik ke speedboat dan memutuskan untuk snorkeling yang selanjunya menggunakan fin agar tidak terkena karang kembali. Selanjutnya kita akan segera menuju pulau Kakaban. The next journey to the Kakaban island….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar