Rasanya
momon masih punya hutang untuk menceritakan kuliner masakan yang khas di Pulau
Karimunjawa. Setelah satu bulan aku tidak mengunjungi laman blogku ini,
akhirnya aku mau belajar menulis lagi teman-teman. Reminder ingatanku masih
membekas dengan sajian makanan yang satu ini yakni bakso ikan. Biasanya kalo di
Jogja atau tempat dimana aja, kalau bakso itu identik dengan daging sapinya,
atau urat sapinya. Nah, ini berbeda ketika di pulau Karimunjawa ini ada sajian
bakso ikan yang tentunya patut untuk dicoba.
bakso ikan khas Karimunjawa |
Lima
mangkuk bakso sudah di depan kita, kita duduk melingkar tepatnya di pinggir
alun-alun di Kecamatan Karimunjawa, merupakan pemandangan yang tidak sama
seperti biasanya karena dari alun-alun ini kita langsung bisa melihat
pemandangan tepi pantai yang dipenuhi berderet-deret perahu motor nelayan dan
perahu-perahu lainnya yang biasa untuk mengantarkan para
wisatawan. Namun sayangnya pemandangan waktu itu berangsur menghilang karena sudah petang. Semburat senja sore yang indah pun sudah berlalu, tiupan angin pinggir pantai yang begitu kencang mengibarkan semua yang ada di alun-alun itu. Termasuk mengibarkan semangat kami untuk segera menyantap habis bakso ikan.
wisatawan. Namun sayangnya pemandangan waktu itu berangsur menghilang karena sudah petang. Semburat senja sore yang indah pun sudah berlalu, tiupan angin pinggir pantai yang begitu kencang mengibarkan semua yang ada di alun-alun itu. Termasuk mengibarkan semangat kami untuk segera menyantap habis bakso ikan.
di pinggir alun-alun Karimunjawa |
Sambil
menyantap mangkuk masing-masing, mulut-mulut pun memberikan opininya mengenai
bakso ikan ini. Ada yang bilang biasa aja, terlalu kenyal, agaknya seperti
diberi formalin, tapi yang jelas aku senang karena untuk pertama kalinya makan
bakso ikan ini ditempat yang spesial tentunya. Walaupun argument yang berbeda-beda
dari rasa bakso tersebut, nyatanya semua mangkuk sudah bersih, itu pertanda
bahwa perut kita masing-masing merasakan lapar yang sama. Agaknya hari pertama
untuk beradaptasi di Karimunjawa menjadi suatu yang tidak sulit bagi kami, hari
pertama yang menyenangkan tentunya.
es pisang ijo/palu butung |
Sepaket dengan penjualnya,
ternyata juga menyediakan es pisang ijo atau bisa dikenal di Jogja seperti es
palu butung. Akhirnya karena pingin kita pesen juga 4 mangkuk, yang menandakan
ada 1 mangkuk untuk berdua yakni aku dan anes. Angin yang bertiup membawa hawa
laut yang dingin, ditambah sebongkah es batu yang ada di mangkuk menambah
segarnya momen waktu itu. Sepertinya kebersamaan kita berlima pada waktu itu
telah disaksikan Sembilan mangkuk yakni 5 mangkuk bakso ikan dan 4 mangkuk es
pisang ijo di pulau yang memiliki berbagai pantai nan indah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar