Hari Jumat-Sabtu, 24-25
Mei 2013 aku dan teman-teman Palaga, dari jauh-jauh hari sudah merencanakan
untuk mendaki gunung Sindoro. Karena sebelumnya kita sudah mendaki gunung
Sumbing, jadi planning selanjutnya kita akan mendaki gunung sindoro. Rencana
pendakian awalnya kita berkeinginan hanya 11 an orang saja, biar ideal dalam
pendakian. Sebelumnya kita juga ngadain TM namun yang datang pada saat TM hanya
aku, Baskoro, Anes, Papa Jo, Ryan, dan Mega, ternyata pas hari H yang jadi ikut
pendakian sekitar 17an orang. Peserta Palaga waktu itu adalah Amin Fitriyah,
Anes, Ana, Mega, Rina, Papa Jo, Baskoro, Ryan, Hadik, Tarom, Qomar, Deni,
Yudha, Baizil, Sarwan, John, satu lagi Andi anak Riau juga. Sepertinya anggota
Palaga akan semakin bertambah banyak, karena untuk menjadi anggota Palaga yaitu
harus pernah mendaki bersama senior-senior Palaga, hehe.
we are PALAGA |
Aku lihat di tempat
parkir sepertinya sudah ada beberapa pendaki yang sudah naik waktu itu, aku
segera menyarankan patungan @10.000 rupiah untuk membeli nasi bungkus sejumlah
17 buah, ada yang sholat magrib kemudian sholat Isya’ dan habis itu kita
packing ulang. Sekitar pukul 19.00 kita start mendaki. Pendakian waktu itu
Palaga semakin lengkap karena membawa 2 personil professional yakni Pak Dokter
(Yudha Fauzan) dan Pak Ustadz (Qomarrudin). Jadi ketika dimulai dengan berdoa bersama
kita langsung dipimpin oleh Pak Ustadz Qomarrudin.
Perjalanan dari Basecamp
sampai Pos 1 kita harus melewati Ladang Lama sekitar 1,5 jam wauww lama sekali
ya, karena jalan masih agak datar dan waktu itu langit malam hari sangat cerah
dan diterangi oleh sinar rembulan pula,sehingga waktu itu jadi moment yang
benar-benar indah dan romantis bagi pasangan pendaki,hehe. Kita jalan santai
dengan diselingi beberapa break dan akhirnya terbukti sampai di pos 1 waktu
telah menunjukkan pukul 20.30.
Kemudian kita
melanjutkan perjalanan dari Pos 1 menuju Pos 2 diperkirakan waktu yang ditempuh
sekitar 1 jam, didalam rute menuju pos 2 ini akan melewati rute jalan menurun,
yang akibatnya nanti kita harus melewati jalan naik kembali, *hadaw sepanjang
sisi perjalanan sudah merupakan vegetasi pohon cemara dan rumput semak belukar.
Kalau di buku petunjuk perkiraan pendakian sekitar 1 jam, namun kita anggota
tim Palaga melakukan pendakian sekitar 1,5 jam. Alhamdulillah sampai di Pos 2
pada pukul 22.00.
Setelah break sebentar
di Pos 2 kemudian kita lanjutkan untuk menuju Pos 3, rute jalur pendakian untuk
menuju Pos 3 sudah merupakan jalur track menanjak, dan sudah ada sedikit batuan
kecil-kecil di setiap jalan setapak. Lama perjalanan yang kita tempuh sekitar 3
jam perjalanan karena kita *Love slow very much, haha MLML (mlaku leren-mlaku
leren sambil bercanda dan istirahat sebentar). Hampir sampai di Pos 3 kita
disuguhkan pemandangan kerlip lampu penduduk yang berada di bawah sana,
benar-benar pemandangan lampu yang indah, kalau begini nih selain ingat Alloh,
juga ingat sang penemu bola lampu *simbah kita Thomas Alfa Edison yang telah
berjasa membuat bola lampu yang bermanfaat bagi manusia hingga akhir zaman
nanti, hehe. Alhamdulillah sampai di Pos 3 sekitar pukul 13.00. Di Pos 3 ini
sudah berdiri 4-5 dome para pendaki yang sudah sampai duluan, karena
terbatasnya tempat kita mencari-cari tempat yang muat untuk 2 dome lagi.
Seperti biasa yang
laki-laki mendirikan dome, dan yang perempuan masak membuat kopi dan mie.
Dinginnya *berrrrr, serasa menusuk-nusuk di tulang, akhirnya dome pun jadi,
segera tidur melepas capek dan lelah, serta berharap esok pagi dapat disambut
oleh sinar mentari pagi yang indah. Good Night, and have a nice sleep Palaga ^
^.
Bangun pagi sekitar
pukul 5.30 dan benar, kita disambut oleh indahnya sinar pagi yang memantulkan
cahaya kuning orange, subhanalloh indahnya. Selain itu di Pos 3 ini kita
disuguhi background pemandangan gunung Sumbing, dan dua gunung-gunung kecil
lainnya, yakni Merbabu dan Merapi. Terimakasih ya Rabb, Engkau berikan
kesempatan padaku untuk melihat hasil ciptaan-Mu yang sangat indah, dan aku
hanyalah seorang manusia kecil yang teramat kecil dihadapan-Mu yang tiada
artinya sama sekali. *Ketika mendaki gunung, aku selalu berpikir ternyata
manusia itu amat kecil, dan Tuhan Sang Penciptalah yang Maha Besar.
Masak pagi membuat mie
rebus, jahe panas, dan kopi sedangkan yang cowok prepare untuk mempacking dome
kembali, karena di buku petunjuk kita tidak boleh meninggalkan barang-barang di
Pos 3 termasuk Dome, jadi perjalanan dari Pos 3 menuju Pos 4 kita harus membawa
beban carrier masing-masing. Baru kali ini pendakian bagiku untuk membawa tas
carrier hingga puncak nanti.
Perjalanan dari Pos 3
sekitar pukul 07.00 kita mulai jalan beriringan, rute jalan yang kita lewati
sudah merupakan rute menanjak, disebut sebagai rute Batu Tatah. Dimana rute
Batu Tatah ini merupakan rute terbuka yang terdiri dari batu-batu besar dan
cukup melelahkan, apalagi yang perempuan harus membawa carrier masing-masing.
Pendakian yang benar-benar panjang dan melelahkan, kita sampai di Pos 4 dengan
lama pendakian sekitar 2,5 jam, sehingga sampai di Pos 4 sekitar pukul 9.30.
Siang itu masih cerah
sehingga pemandangan semak rumput ilalang terhampar hijau, dan langit terlihat
biru cerah. Aku memilih untuk jalan agak depan bareng dengan tim Riau Squad,
mereka benar-benar merupakan cowok-cowok kuat, dan sudah beberapa kali aku
mendaki bersama mereka. Waktu itu kurang tau pendakian terasa semakin capek dan
ngantuk, aku pun jalan dikit demi sedikit, slow namun tetap jalan terus. Setiap
ketemu dengan para pendaki lain selalu diberi semangat, *puncaknya tinggal
sebentar lagi mbak*, hehe.
Hati dan jiwaku pun
membisikiku untuk bisa sampai puncak, *Bismillah amin pasti bisa, akhirnya
tumbuhan edelweis yang belum kembang itu sudah memperlihatkan padaku, itu
artinya sudah sampai di Padang Edelweis. Ada yang mengatakan Padang Edelweis di
Sindoro ini merupakan kawasan padang Edelweis terluas di semua gunung, tapi aku
pikir kok kayaknya tidak ya, hehe. Masalahnya edelweisnya belum kembang jadi
terlihat Cuma sedikit. Lama perjalanan dari Pos 4 hingga Padang Edelweis
sekitar 1,5 jam sampai sekitar pukul 11.00.
istirahat sebentar |
bareng tim Riau Squad |
Melewati kerumunan
pendaki yang sudah pada mulai turun dan sedang break di bawah pohon, berteriak
menyemangati *semangat mbak 30 menit lagi sampai puncak deh. Sepertinya untuk
menjawab semangat mereka serasa aku tak kuasa, tapi aku paksa untuk bisa
tersenyum pada mereka. Jiwa dan keinginan untuk sampai puncak masih ada tetapi kaki
dan fisik sudah terasa capek luar biasa, akhirnya aku slow untuk jalan terus
dan Alhamdulillah terdengan orang berteriak *sampai puncak-sampai puncak.
Secara geografis puncak
gunung Sindoro terlihat begitu lebar, kawahnya masih mengepulkan asap belerang,
dan benar bahwa gunung Sindoro ini bukannya masih aktif namun merupakan gunung
yang sedang istirahat. Aku melihat jam tangan menunjukkan pukul 11.45 sampai di
Puncak Gunung Sindoro.
Di Puncak ini para
pendaki dapat menikmati dengan memutar kearah kiri mengitari kawah dan akan
mendapati alun-alun puncak Sindoro di sebelah kawah mati dan katanya akan
tembus ke tempat semula, waktu untuk memutari kawah Sindoro ini ditempuh selama
kurang lebih 1 jam, namun aku dan teman-teman Palaga memutuskan untuk tidak
mengitari kawah. Kemudian kita berfoto bersama, dengan membuat tulisan Palaga.
alhamdulillah bisa sampai puncak Sindoro |
Setelah sudah puas
melihat keindahan puncak Sindoro dan mendokumentasikannya, tepat pukul 12.20
kabut mulai menebal, sepertinya ini adalah tanda-tanda hujan akan datang, dan
benar sekali akhirnya hujan deras mengguyur kami di puncak, kita langsung
memakai mantel dan siap menenteng carrier masing-masing untuk turun.
Benar-benar proses
penurunan gunung yang melelahkan, yaahh inilah yang disebut dengan pendakian,
setelah capek-capek jalan sampai puncak, kita harus capek-capek juga untuk
turun kembali. Filosofi naik gunung dari bawah-puncak-turun ke basecamp aku selami
seperti proses hidup kita di dunia ini, ada lahir-proses
hidup-kesuksesan-kembali ke yang Kuasa/mati. Begitulah, harus mengingat tujuan
kita dilahirkan di dunia ini adalah untuk beribadah kepada Alloh.
Perjalanan dari
Puncak-Pos4-Pos3-Pos2-Pos1 harus kita lalui, kita sempat masak di Pos 4 karena
lapar dan makan mie instant bersama-sama. Kemudian kita lanjutkan perjalanan.
Aku turun bertiga bersama Baskoro dan Papa Jo, perjalanan penurunan gunung
terasa lama dan melelahkan karena sambil diguyur hujan selama 5 jam perjalanan.
Sampailah kita bertiga disusul Tarom di Pos 1 sekitar pukul 18.00. Baju basah,
carrier basah, dan fisik lelah. Aku pikir dari Pos 1 menuju basecamp aku sudah
tidak kuasa jika harus berjalan kemudian aku memutuskan untuk naik ojek @10.000
rupiah dan Alhamdulillah sampai di basecamp Sindoro dengan selamat terimakasih
ya Rabb.
keindahan itu adalah ketika mendaki gunung |
Inilah cerita
pendakianku di gunung Sindoro, semoga aku diberi kesempatan oleh Alloh untuk
mendaki gunung-gunung lainnya di Indonesia maupun di luar negeri sana.
Author by Amin Fitriyah
^ ^
Salam Rimba.