Persiapan selama kurang lebih tiga
minggu telah kita lewati, dan inilah saatnya untuk menunjukkan partisipasi dan
keikutsertaan “Panjang Bergema” dalam lomba takbir keliling di Kecamatan
Pundong. Hari kamis, tanggal 25 Oktober 2012 bertepatan dengan hari Sumpah
Pemuda kita telah siap dengan segala macam hal, dari kostum, gerakan takbir,
bendera besar, bendera kecil anak-anak, obor, perkusi drumband, sound dan
spanduk. Semua telah berkumpul di lapangan Panjangrejo sebagai lokasi start
karnaval.
Pada saat akan dimulai ceksound,
eee..ternyata spanduknya kagak ada?, wah-wah semua jadi bingung gara-gara hal
satu ini semua jadi kurang semangat, hanya mikirin dan mana-mana spanduk dan tidak
ada yang mengetahui keberadaannya. Yaudahlah, tanpamu spanduk kita masih ready
untuk mengikuti karnaval takbir keliling.
Dengan nomor dada 119, kita niatkan
apa yang akan kita lakukan nanti hanya untuk mengagungkan asma Alloh SWT, dan
ibadah tentunya, karena bagi kita juara adalah hal yang sulit kita dapatkan he
he, dan kita menganggap bahwa juara hanyalah efek samping.
karnaval takbir "Panjang Bergema" |
Ayo pasukan wor-wor, apapun yang akan
terjadi kita harus ikhlas dan semangat, dengan keterbatasan dana kita harus
buktikan kepada masyarakat luar bahwa kita adalah pemuda yang bisa tampil dan
berpartisipasi dengan baik. Allohu Akbar, Allohu Akbar, Allohu Akbar!!!
Kebetulan aku kebagian sebagai vokalis
takbir, berdua dengan Untari, wah-wah ini perasaan jadi penyanyi takbir
semalam, he he. Aku dan Uun berusaha dengan bergantian menyanyikan gema takbir,
yang liriknya tidak akan pernah lekang sampai di akhir zaman.
Laailaahaillallohu Allohu Akbar, Allohu Akbar, Walillailhamm…
Gerakan display yang koreografinya
sudah kita setting dengan pembacaan ikrar sumpah pemuda menjadikan display kita
penuh makna sesuai dengan tema lomba takbir. Ayo kita bisa!!!, walaupun tidak
mendapatkan juara tapi kita sudah berusaha kawan, juara itu hanyalah efek
samping, dan percayalah bahwa roda pun akan berputar, begitupun bola bumi dunia
yang berputar secara bergantian. Kita percaya suatu saat nanti efek samping itu
akan kita dapatkan jika kita mampu untuk selalu bertahan dalam berpartisipasi
untuk beribadah kepada Alloh SWT.